Nama : Hendah Lahyunita Kusiandari
Kelas : 2EB08
Npm : 23211278
Siapkah
Koperasi Menghadapi Era Globalisasi?
Kata
globalisasi sangat sering didengar, apalagi masalah perdagangan internasional
karena era globalisasi masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan
bebas. Era globalisasi tidak hanya menyerang Indonesia, tetapi seluruh Negara
seantera jagat. Berbagai kesepakatan seperti kerjasama, perjanjian
multilateral, berbagai kelompok negara maju dan berkembang, penyatuan mata
uang, dan lain-lain, merupakan suatu wujud dari lintas batas geografis-regional
menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak terhindarkan.
Kata
“Globalisasi” berasal dari kata global yang
berarti universal. Secara umum globalisasi dapat diartikan proses
interaksi antar individu, antarkelompok, dan antarbangsa yang saling bergantung
dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu tanpa dibatasi oleh
wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (network definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang aan membawa seluruh bangsa dan Negara didunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung
oleh Negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan
negative terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang
lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama
kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Bagi
Indonesia, era globalisasi itu sangat penting bagi perdagangan di Indonesia,
apalagi dalam terbuka atau tertutupnya usaha, peluang, dan kesempatan, terutama
bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi.
Produk-produk
yang dihasilkan Indonesia harus dapat bersaing dengan produk-produk luar. Tidak
hanya masyarakat domestik yang dapat merasakan dan menjadi konsumen produk
dalam negeri, tetapi para turis (warga Negara asing)/ luar negeri juga harus
menjadi konsumen produk dalam negeri.
Agar dunia Internasional dapat mempercayai dan terus memakai produk Indonesia,
maka kualitasnya harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan. Hal tersebut merupakan
salah satu bukti adanya perdagangan bebas. Karena perdagangan bebas itu akan
selalu membawa persaingan kearah yang lebih baik (persaingan bisa dalam
kualitas produk, pemasaran,dll), serta membawa pada tingkat keseimbangan harga
yang wajar dan efisien.
Sempat
terjadi sebuah kontoversi dikalangan akademisi, pengamat dan para pelaku
bisnis. Pengamat dengan lantang mengatakan bahwa kita belum siap menghadapi
perdagangan bebas dengan Cina (ACFTA).
Globalisasi merupakan salah satu sistem yang banyak dikenal orang diseluruh
dunia, tetapi globalisasi tetap saja menjadi sebuah bahasan yang penuh
kontroversi. Ada dampak positif dan dampak negative dari globalisasi. Dari sisi
positif, globalisasi dapat memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi
mewujudkannya kesejahteraan untuk semua melalui pasar terbuka dan arus modal
tanpa pembatas. Namun dari sisi negative terdapat kelompok anti globalisasi
yang meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan membawa keuntungan untuk
kelompok yang kuat dan melumpuhkan kelompok yang lemah, menciptakan
kebangkrutan dan ketergantungan structural Negara berkembang atas Negara maju.
Untuk itu globalisasi ekonomi harus disikapi dengan kritis, hati-hati, dan
penuh perhitungan.
Mengingat
ketatnya persaingan yang dihadapi produk ekspor Indonesia termasuk UKM, maka
Indonesia mengambil langkah-langkah strategis, baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Langkah-langkah strategis jangka panjang diantaranya diarahkan
untuk mengembangkan sumber daya manusia, teknologi dan jaringan bisnis secara
global. Sedangkan langkah-langkah strategis jangka pendek diantaranya,
melakukan diversifikasi produk, menjalin kerjasama dengan pemerintah dan
perusahaan besar, produksi, memperkuat akses ke sumber-sumber informasi dan
perbaikan mutu.
Pertanyaan
“Apakah koperasi siap menghadapi era globalisasi?” jawaban yang cukup tepat
yaitu, siap atau tidaknya koperasi tergantung pada pengorganisasian koperasi
itu sendiri. Kepengurusan koperasi menjadi salah satu hal yang wajib
diperhatikan lebih dahulu, karena kepengurusan koperasi mejadi batang sebuah
koperasi dapat bertumbuh pesat.
Agar
koperasi Indonesia tidak menjadi “anggota pasif” dalam perkembangan era
globalisasi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
Pengklasifikasian
tugas merupakan salah satu cara membekali agar koperasi siap menghadapi era
globalisasi. Setidaknya koperasi membagi/memecah kedalam beberapa sector
(sector produsen, sector konsumen, sector kredit dan jasa keuangan). Hal
tersebut dilakuan agar pengurus koperasi lebih fokus pada tujuan yang akan
dilakukan sesuai kebutuhan anggota koperasi. Selain bekal untuk koperasi
agar dapat go Internasional juga dilakukan pembekalan kepada para pengurus.
Seperti telah sipaparkan sebelumnya, kepengurusan merupakan salah satu
indikator penting dalam koperasi. Para pengurus, pemimpin, serta para anggota
koperasi harus diberi pemahaman lebih dalam tentang koperasi. Hal tersebut
menjadi dasar segala aktifitas koperasi. Karena dengan mengetahui koperasi
lebih mendalam, pemimpin, pengurus, serta para anggota akan memiliki
rencana-rencana kedepan agar koperasi menjadi lebih populer dimasyarakat. Tidak
hanya memahami secara utuh tentang perkoperasian, pemimpin , pengurus, serta
anggota koperasi juga harus memiliki kesungguhan dalam pengelolaan koperasi.
Sebaiknya dalam pemilihan kepengurusan dicari seseorang yang amanah, jujur dan
bertanggung jawab atas semua yang terjadi di koperasi. Transparan dalam
pengelolaan koperasi juga dapat membuat koperasi menjadi semakin lebih kokoh,
karena tidak akan ada kecurigaan yang muncul dari para anggota.
Dalam
membentuk sebuah koperasi yang ideal, pengurus tidak hanya memikirkan bagaimana
koperasi tersebut dikenal dimasyarakat luar, tetapi juga harus lebih memikirkan
kesejahteraan anggota. Mengapa demikian, karena dengan terjaminnya
kesejahteraan anggota itu membuktikan bahwa koperasi tersebut sudah dapat
menjalankan tujuan utamanya. Selain itu, anggota yang merasa kebutuhannya dapat
terpenuhi dalam koperasi akan menambah loyalitasnya kepada koperasi, dan juga
akan lebih membantu koperasi untuk terus berkembang.
Mempertimbangkan
semua kritik serta aspirasi dari para anggota akan menjadi tolak ukur apakah
koperasi sudah sesuai atau sudah mampu memenuhi kebutuhan anggotanya?.
Bercermin dari kritikan yang diterima membuat koperasi semakin lebih terpacu
untuk melakukan pengorganisasian dan perencanaan yang semakin matang.
Selain
itu koperasi juga harus lebih sering melakukan evaluasi apakah kebijakan dan
kegiatan yang dilakukan koperasi dapat membuat koperasi semakin berkembang atau
sebaliknya membuat koperasi semakin ambruk. Mempertahankan strategi yang
dianggap baik dan mereorganisasi strategi-strategi yang dianggap mengancam
perkembangan koperasi.
Dengan
melakukan hal-hal demikian tadi, semoga pertanyaan “Apakah koperasi siap
menghadapi era globalisasi?” mampu terjawab dengan pasti dengan kata “sangat
siap”. Diera globalisasi ini koperasi diharapkan semakin berkembang bukan malah
terseret mengikuti arus yang sulit dijinakkan dan akhirnya tenggelam, tapi
koperasi Indonesia mampu berpartisipasi dalam pembentukan arus globalisasi
dunia. Ayo kita semua benahi koperasi Indonesia kita, agar koperasi Indonesia
tetap mebnjadi jati diri bangsa yang suatu hari nanti akan diakui keberadaannya
oleh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar