Tujuh
Kebiasaan yang Bisa Merusak Gigi Anda
Gigi yang Anda miliki tidak bisa
diganti jika rusak atau tanggal, dan biaya pengobatannya lebih mahal daripada
pencegahannya. Jadi rawatlah gigi Anda dengan baik. Berikut ini beberapa
kesalahan yang mungkin Anda tidak sadari.
1. Menggosok gigi terlalu keras
“Jika Anda menggosok gigi terlalu keras, Anda bisa mengikis email gigi dan menyebabkan sensitivitas bahkan resesi gusi,” kata dokter gigi Nuntiya Kakanantadilok, direktur divisi kedokteran gigi anak di Montefiore Medical Center, New York City. Belilah sikat dengan bulu yang lembut dan gosoklah dengan pola melingkar, bukan dari sisi ke sisi, ujarnya.
2. Mengonsumsi terlalu banyak makanan asam
“Makanan yang mengandung asam juga bisa mengikis email gigi,” ujar Kakanantadilok. Ini menjadi masalah karena lapisan pelindung terluar dari gigi tersebut tidak pernah bisa kembali lagi. Jaringan saraf di bawahnya kehilangan lapisan pelindung, dan Anda mungkin akan mulai merasakan nyeri gigi saat mengalami kondisi dingin atau panas. Beberapa makanan asam dan penyebab erosi adalah minuman soda, jus jeruk, anggur, minuman energi, permen karet yang asam dan lemon.
Jika Anda sulit menolak godaan makanan perusak gigi tersebut, setidaknya cobalah menetralisir kadar pH di mulut Anda dengan mengonsumsi air atau keju sebagai teman makanan yang asam tersebut, tutur Keel. Daripada langsung meminum minuman asam dengan mulut Anda, gunakanlah sedotan untuk membatasi kontak dengan gigi, ujar dokter gigi Richard H. Price, seorang penasihat konsumen American Dental Association.
3. Terlalu banyak menggunakan pemutih gigi
Memang wajar menginginkan gigi seputih mutiara. Lagi pula, kata Price, “Seiring bertambahnya usia, gigi semakin menghitam.” Namun jangan melakukannya secara berlebihan. “Pada dasarnya, Anda memaparkan gigi Anda ke asam yang sangat ringan,” ujar Kakanantadilok. “Memutihkan gigi secara berlebihan bisa melemahkan email gigi. Seiring berjalannya waktu, bahkan asam ringan bisa mengikis kandungan mineral dari gigi, menyebabkan email gigi menjadi keropos dan pada akhirnya hancur dan gigi menjadi lebih sensitif.”
Kakanantadilok mengatakan pemutih gigi tanpa resep biasanya lebih ringan dibanding sistem pemutih gigi dengan resep. Lagi pula siapa sih yang ingin gigi mereka terlihat putih seperti permen karet Chiclets? “Kami mencoba untuk mendidik masyarakat bahwa warna gigi yang ‘normal’ bukanlah putih tapi lebih berwarna putih gading,” ujar Paul Casamassimo, direktur Pediatric Oral Health Research and Policy Center for the American Academy of Pediatric Dentistry.
4. Mengonsumsi makanan panas lalu minum air dingin
Ketika Anda menggigit sepotong pizza panas, Anda sedang melebarkan email gigi Anda. “Lalu Anda meminum soda dingin dalam jumlah besar, tidak dengan sedotan, dan apa yang Anda lakukan dapat menyebabkan kontraksi,” ujar Price. Hal itu bisa membuat apa yang disebut “garis tak beraturan” – sebuah garis retak vertikal dan setipis rambut di email gigi yang bisa menimbulkan noda dan kerusakan. “Hal itu serupa dengan apa yang akan terjadi pada piring keramik yang dibawa dari tempat panas ke tempat dingin, kata Price.
“Gigi akan berkontraksi atau melebar seiring perubahan suhu,” ujar Casamassimo. “Saat hal itu terjadi, jika perilaku tersebut dilakukan terlalu cepat, bisa merusak.”
5. Menggunakan pasta gigi yang salah
1. Menggosok gigi terlalu keras
“Jika Anda menggosok gigi terlalu keras, Anda bisa mengikis email gigi dan menyebabkan sensitivitas bahkan resesi gusi,” kata dokter gigi Nuntiya Kakanantadilok, direktur divisi kedokteran gigi anak di Montefiore Medical Center, New York City. Belilah sikat dengan bulu yang lembut dan gosoklah dengan pola melingkar, bukan dari sisi ke sisi, ujarnya.
2. Mengonsumsi terlalu banyak makanan asam
“Makanan yang mengandung asam juga bisa mengikis email gigi,” ujar Kakanantadilok. Ini menjadi masalah karena lapisan pelindung terluar dari gigi tersebut tidak pernah bisa kembali lagi. Jaringan saraf di bawahnya kehilangan lapisan pelindung, dan Anda mungkin akan mulai merasakan nyeri gigi saat mengalami kondisi dingin atau panas. Beberapa makanan asam dan penyebab erosi adalah minuman soda, jus jeruk, anggur, minuman energi, permen karet yang asam dan lemon.
Jika Anda sulit menolak godaan makanan perusak gigi tersebut, setidaknya cobalah menetralisir kadar pH di mulut Anda dengan mengonsumsi air atau keju sebagai teman makanan yang asam tersebut, tutur Keel. Daripada langsung meminum minuman asam dengan mulut Anda, gunakanlah sedotan untuk membatasi kontak dengan gigi, ujar dokter gigi Richard H. Price, seorang penasihat konsumen American Dental Association.
3. Terlalu banyak menggunakan pemutih gigi
Memang wajar menginginkan gigi seputih mutiara. Lagi pula, kata Price, “Seiring bertambahnya usia, gigi semakin menghitam.” Namun jangan melakukannya secara berlebihan. “Pada dasarnya, Anda memaparkan gigi Anda ke asam yang sangat ringan,” ujar Kakanantadilok. “Memutihkan gigi secara berlebihan bisa melemahkan email gigi. Seiring berjalannya waktu, bahkan asam ringan bisa mengikis kandungan mineral dari gigi, menyebabkan email gigi menjadi keropos dan pada akhirnya hancur dan gigi menjadi lebih sensitif.”
Kakanantadilok mengatakan pemutih gigi tanpa resep biasanya lebih ringan dibanding sistem pemutih gigi dengan resep. Lagi pula siapa sih yang ingin gigi mereka terlihat putih seperti permen karet Chiclets? “Kami mencoba untuk mendidik masyarakat bahwa warna gigi yang ‘normal’ bukanlah putih tapi lebih berwarna putih gading,” ujar Paul Casamassimo, direktur Pediatric Oral Health Research and Policy Center for the American Academy of Pediatric Dentistry.
4. Mengonsumsi makanan panas lalu minum air dingin
Ketika Anda menggigit sepotong pizza panas, Anda sedang melebarkan email gigi Anda. “Lalu Anda meminum soda dingin dalam jumlah besar, tidak dengan sedotan, dan apa yang Anda lakukan dapat menyebabkan kontraksi,” ujar Price. Hal itu bisa membuat apa yang disebut “garis tak beraturan” – sebuah garis retak vertikal dan setipis rambut di email gigi yang bisa menimbulkan noda dan kerusakan. “Hal itu serupa dengan apa yang akan terjadi pada piring keramik yang dibawa dari tempat panas ke tempat dingin, kata Price.
“Gigi akan berkontraksi atau melebar seiring perubahan suhu,” ujar Casamassimo. “Saat hal itu terjadi, jika perilaku tersebut dilakukan terlalu cepat, bisa merusak.”
5. Menggunakan pasta gigi yang salah
Pilih salah satu
pasta gigi yang tidak terlalu bersifat mengikis (abrasive). Tingkat FDA pasta
gigi menggunakan skala “relative dentin abrasion” (RDA). Semua skala di atas
100 dianggap abrasive (mengikis), di atas 150 sangat abrasive, dan di atas 200
tidak direkomendasikan, kata Kakanantadilok. Sebagai referensi untuk Anda, ada
pasta gigi seperti Colgate Total berskala 70, Colgate Baking Soda & Peroxide
Whitening Toothpaste berskala 145, dan Arm & Hammer Dental Care PM berskala
168.
Gunakan pastagigi dengan fluoride. Mineral tidak bisa mengembalikan email gigi, namun hal itu berperan penting dalam membuat gigi lebih kuat. “Ini seperti memakai jas pelindung hujan atau menyemir sepatu Anda,” kata Keels.
6. Menggunakan gigi sebagai “alat bantu”
Gunakan pastagigi dengan fluoride. Mineral tidak bisa mengembalikan email gigi, namun hal itu berperan penting dalam membuat gigi lebih kuat. “Ini seperti memakai jas pelindung hujan atau menyemir sepatu Anda,” kata Keels.
6. Menggunakan gigi sebagai “alat bantu”
Banyak orang yang
melakukannya tanpa sadar. “Gigi ditujukan untuk mengunyah makanan dan terlihat
bagus saat Anda tersenyum, bukan untuk membuka bungkus permen atau
menghancurkan es batu,” ujar dokter gigi Warren Brill, presiden American
Academy of Pediatric Dentistry.
Jika Anda menggunakan gigi Anda untuk membuka kaleng kornet, tutup botol, atau apa pun, perbuatan itu bisa menimbulkan keretakan mikro yang mungkin terlihat jelas selama bertahun-tahun, kata Kakanantadilok. Perilaku salah tersebut juga bisa menyebabkan gigi Anda patah atau ditambal karena berlubang.
7. Tidak menyikat dan membersihkan gigi secara cukup
Jika Anda menggunakan gigi Anda untuk membuka kaleng kornet, tutup botol, atau apa pun, perbuatan itu bisa menimbulkan keretakan mikro yang mungkin terlihat jelas selama bertahun-tahun, kata Kakanantadilok. Perilaku salah tersebut juga bisa menyebabkan gigi Anda patah atau ditambal karena berlubang.
7. Tidak menyikat dan membersihkan gigi secara cukup
Sebagian orang
berpikir mereka telah merawat gigi mereka dengan tepat – sayangnya mereka
keliru jika mereka tidak menyikat gigi selama dua menit sehari, dua kali
sehari. Jika yang terjadi sebaliknya, dapat meningkatkan kemungkinan bahwa gigi
Anda bakal berlubang, dan jika tidak ditangani bisa menyebar ke rahang dan
menyebabkan infeksi. Jika Anda sedang bekerja dan tidak membawa sikat gigi
Anda, solusi terbaik adalah tetap menyimpan sekotak dental floss (benang gigi)
di saku atau laci Anda. “Yang paling penting adalah bersihkan gigi Anda,” kata
Keels.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar